Animasi

Kamis, 16 April 2015

Manajemen kelas

Nama : Eka Lestari
Mata Kuliah : Asisten Guru 1


I.         Pendahuluan
A.    Pentingnya Manajemen Kelas
Kelas merupakan tempat belajar bagi siswa dan tempat mereka bertumbuh dan berkembang baik secara fisik, intelektual, maupun emosional. Oleh karena ini, kelas harus dikelola sedemikian rupa sehingga benar-benar merupakan tempat belajar yang menyenangkan, di mana komponen-komponen pengajaran yakni murid dan guru terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang akan menciptakan suatu proses interaksi yang edukatif.
B.     Pengertian Manajemen Kelas
Manajemenkelas terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas. Manajemen merupakan rangkaian usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan orang lain, sedangkan yang dimaksud dengaan kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dalam kelas tersebut guru berperan sebagai manajer utama dalam merencanakan, mengasosiasikan, mengaktualisasikan, dan melaksanakan pengawasan atau supervisi kelas. Sedangkan kelas dalam perspektif pendidikan dapat dipahami sebagai sekelompok peserta didik yang berada pada waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama, serta sumber dari guru yang sama.
Manajemen kelas menurut Mulyasa merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Sedangkan Nawawi menyatakan bahwa manajemen kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap indidvidu untuk melakukan kegiatan yang kreatif dan terarah.
Berdasarkan berbagai uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan manajemen kelas adalah usaha sadar untuk merencanakan, mengasosiasikan, mengaktualisasikan, dan melaksanakan pengawasan atau supervisi kelas terhadap program dan kegiatan yang ada di kelas  sehigga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara sistematis, efektif dan efisien.
C.    Tujuan, Prinsip Dan Pendekatan Manajemen Kelas(KBM)
Dalam proses manajemen kelas keberhasilannya dapat dilihat dari tujuan apa yang ingin dicapainya, oleh karena itu guru harus menetapakan tujuan apa yang hendak dicapai dengan kegiatan manajemen kelas yang dilakukannya. Manajemen kelas pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun kegiatan pengelolaan fisik dan pengelolaan sosio-emosional merupakan bagian dalam pencapaian tujuan pembelajaran dan belajar peserta didik.
ketercapaian suatu tujuan manajemen kelas dapat dideteksi atau dilihat dari :
1.      Anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakukan yang sopan dan penuh perhatian dari orang dewasa.
2.      mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh konsentrasi dalam melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuannya.
Prinsip-prinsip manajemen kelas yang dikembangkan oleh Djamarah terdiri dari:
1.      Hangat Dan Antusias dimana guru yang akrab dengan peserta didik pada aktifitasnya akan berhasil mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2.      Tantangan disini penggunaan kata-kata,cara kerja dan bahan-bahannya akan meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar.
3.      Bervariasi dsini gaya guru mengajar bervariasi tidak monoton sehingga meningkatkan perharian peserta didik.
4.      Keluwesan tingkah laku guru untuk menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.
5.      Penekanan Hal yang Positif disini guru harud menekankan hal yang positif.
6.      Penanaman Kedisiplinan disini peserta didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri dan guru harus menjadi suritauladan bagi peserta didik.
Terdapat berbagai pendekatan manajemen kelas yaitu :
1.       Pendekatan Kekuasaan
Pendekatan ini dapat dipahami sebagai suatu proses untuk menontrol tingkah laku peserta didik di dalam kelas.



2.       Pendekatan Ancaman
Pendekatan ancama di dalam kelas dapat diimplementasikan melalui papan larangan, sindiran saat belajar, dan paksaan kepada peserta didik yang membantah, yang diinstruksikan oleh guru.
3.       Pendekatan Kebebasan
Sebagai satu proses untuk membantu peserta didik agar merasa memiliki kebebasan untuk mengerjakan sesuatu sesuai dengan apa yang ia pahami.
4.       Pendekatan Resep
Dalam manajemen kelas dilaksanakan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh guru di dalam kealas.
5.       Pendekatan Pengajaran
Pendekatan Pengajaran menganjurkan guru untuk bertingkah laku sebagai pengajar pembelajaran dalam rangka mencegah dan menghentikan tingkah laku peserta didik yang kurang baik di kelas.
6.       Pendekatan Tingkah laku.
Pendekatan Perubahan Tingkah laku dalam manajemen kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah tingkah laku peserta didik di dalam kelas.
7.       Pendekatan Sosial Emosional
Hubungan tersebut meliputi hubungan antara guru  dengan peserta didik, serta hubungan antar peserta didik.
8.       Pendekatan Kerja Kelompok
Dalam manajemen kelas memandang peran guru sebagai pencipta terbentuknya kelompok belajar yang ada di kelas.
9.       Pendekatan Elektis dan Pluralistik
Dalam manajemen kelas menekankan pada potensi, kreatifitas, dan inisiatif dari wali atau guru kelas untuk memilih berbagai pendekatan yang tepat dalam berbagai situasi yang dihadapi dikelas.
Pendekatan  pluralistik yaitu menciptakan dan menpertahankan kondisi belajar yang efektif dan efisien.
10.   Pendekatan Teknologi dan Informasi.
Dalam manajemen kelas beransumsi bahwa  pembelajaran tidak cukup hanya dengan  kegiatan ceramah dan transfer pengetahuan semata, bahwa pembelajaran yang modern perlu memanfaatkan penggunaan teknologi  dan informasi di dalam kelas.
II.      Kelas Yang Komdusif Bagi Kegiatan Belajar Mengajar
A.    Pengertian Kelas Dan KBM
Kelas merupakan sistem yang diorganisasikan untuk tujuan tertentu yang dilengkapi dengan tugas-tugas  dan dipimpin serta diarahkan oleh guru. Sedangkan KBM  adalah kegiatan belajar mengajar yang mengacu kepada hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan siswa dalam mempelajari bahan yang disampaikan guru dan berhubungan dengan cara menjelaskan bahan kepada siswa.
B.     Latar Belakang Siswa Dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Kelas
Siswa adalah orang yang melakukan dan kegiatan di dalam kelas yang ditempatkan sebagai objek da arahan perkembangan ilmu pengetahuan dan kesadaran manusia, maka siswa bergerak kemudian menduduki fungsi sebagai subjek. Artinya siswa bukan barang atau objek yang hanya dikenai akan tetapi juga merupakan objek yang memiliki potensi dan pilihan untuk bergerak.
Pergerakan yang terjadi dalam konteks pencapaian tujuan tidak sembarang, artinya dalam hal ini fungsi tetap memiliki proposal yang besar untuk dapat membimbing, menmengarahkan serta  memandu setiap aktivitas yang harus dilakukan siswa. Oleh karena itu pengaruh orang atau siswa adalah  bagaimana mengatur dan menetapkan siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya Jadi peran siswa dalam kobdisi kelas sangat  berpengaruh.
C.     Hubungan Harmonis Guru-Siswa Dalam KBM
Hubungan antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar merupaka factor yang sangat menentukan. Dalam hubungan ini, salah satu cara adalah adanya contack hours / jam-jam bertemu antara guru dan siswa. Dalam saat semacam ini dapat dikembangkan komunikasi dua arah. Guru dapat menanyakan dan mengungkap keadaan siswa dan sebaliknya. Siswa mengajukan berbagai persoalan dan hadapan yang dihadapi .  Guru yang menerapkan prinsip humanistic approach akan tergolong pada humanistic teacher.
Dalam hal ini, perlu dikembangkan sikap demokrasi dan terbuka dari para guru, perlu keaktifan dari siswa, guru harus ramah dan siswa sopan, saling menghormati. Bila hal tersebut terpenuhi maka akan tercipta komunikasi yang selaras antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

D.    Iklim Kelas Kondusif Bagi KBM
Iklim belajar yang kondusif harus ditunjang oleh berbagai fasilitas belajar yang menyenangkan, seperti : sarana, laboratoroum, pengaturan lingkunngan, penampilan dan sikap guru, hubungan yang harmonis antara peserta didik dengan guru dan  di antara peserta didik itu sendiri, serta penataan organisasi dan bahan pembelajaran secara tepat, sesuai dengan kemampuan dan perkembangan peserta didik. Iklim belajar yang menyenangkan akan membangkitkan semangat  dan menumbuhkan aktivitas serta kreativitas peserta didik.
III.   Strategi Guru dan Penciptaan Manajemen Kelas Efektif
Strategi guru dalam menciptakan Manajemen kelas yaitu dimulai tahap merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi. Agar menciptakan manajemen kelas yang efektif,  guru menciptakan lingkungan fisik tempat belajar yang bersih dan rapi dalam arti nyaman dan menyenangkan dan guru dan peserta didik turut aktif dalam penataan ruang.

 Daftar Pustaka
Majid, Abdul. 2005.Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Priansa, Donni Juni. 2014. Kinerja provesionalisme Guru. Bandung : Alfabeta
Sardirman.1951.Interaksi Motivasi Belajar mengajar.Jakarta :Rajawali.
Sudjana, Nana.1995.Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung : Sinar Bari  Algensindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar