Nama: Eka Lestari
NIM:20130720076
PENDAHULUAN
Istilah Sistem Pendidikan Terbuka (SPT) atau Pendidikan Terbuka dan
Sistem Belajar Jarak Jauh (SBJJ) atau Pendidikan Jarak Jauh kiranya sudah tidak
asing lagi bagi kita semua. Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMP Terbuka)
merupakan salah satu bentuk SPT atau pendidikan terbuka. Program belajar Jarak
Jauh yang telah diselenggarakan sejak tahun 1981 juga merupakan salah satu
contoh nyata dari SBJJ yang ada dinegara kita. Proyek penataan guru SD melalui
Radio pada jaman dahulu yang lebih dikenal dengan nama Proyek Pembinaan
Teknologi Komunikasi Pendidikan Dasar (TKPD) yang merupakan contoh dari SBJJ.
Alasan
didirikannya SPT/SBJJ untuk memberikan kesempatan kepada mereka-mereka yang
karena alasan-alasan tertentu tidak dapat mengikuti pendidikan formal biasa
yang konvensional.
Dahulu di Australia dan New Zealand penduduknya sangat relative
sedikit dibanding dengan luas tanah. Sebagian dari mereka hidup terpecah-pecah
dan jarak dari pemukiman satu dengan pemukiman yang lain sangat jauh. Hal
tersebut membuat sulit dalam mendirikan sekolah bagi mereka karena sedikitnya
penduduk. Padahal undang-undang kedua di Negara tersebut mewajibkan semua anak
usia dasar menengah untuk masuk sekolah. Dari sisi didirikanlah suatu sistem
belajar jarak jauh yang disebut Sekolah Korespondensi.
PEMBAHASAN
A. Pengertian SPT/SBJJ
Sistem Pendidikan Terbuka/ Sistem
Belajar Jarak Jauh seringkali diberi batasan bukan dengan cara menjelaskan apa
itu, tetapi menjelaskan apa yang dilakukan oleh sistem pendidikan itu. SPT/SBJJ
adalah suatu usaha pendidikan yang bertujuan memperluas kesempatan memperoleh pendidikan
diluar kelas atau dikampus. Sistem
pendidikan ini memberikan kemungkinan bagi para siswa untuk belajar tanpa harus meninggalkan tempat
tinggal dan tugas pekerjaannya. Sistem ini memberikan kesempatan belajar bagi
siswa tanpa terikat pada umur, keadaan kesehatan, keadaan sosial ekonomi, jam
kerja maupun jarak tempuh tempat tinggal mereka dari pusat penyelenggaraan
SPT/SBJJ.
Sistem pendidikan ini disebut terbuka
karena :
1.
Sistem
ini memberi kesempatan yang lebih luas bagi mereka yang ingin belajar tetapi
tidak dapat memasuki sekolah konvensional karena alasan waktu, jarak tempuh
tempat tinggal, pekerjaan dan sebagainnya.
2.
Sistem
ini tidak secara ketat terikat pada ketentuan-ketentuan yang berlaku pada
pendidikan yang bersifat konvesional. Pada sistem ini siswa tidak diwajibkan
untuk menghadiri pelajaran di kelas formal dan bahkan tidak diwajibkan belajar
mengikuti jadwal pelajaran yang kaku. Jadwal dan tempat belajar dapat diatur
oleh siswa itu sendiri atau oleh bersama pembimbing. Pertemuan antara siswa dan
pembimbing dapat dilakukan secara berkala, sedangkan kegiatan belajar
sehari-hari dapat dilakukan siswa kapan saja dan diaman saja ia mau.
B.
Pola kerja SPT/SBJJ
Sistem Pendidikan Terbuka/Sistem Belajar
Jarak Jauh pada dasarnya diselenggarakan dengan harapan bahwa siswa dapat
belajar secara mandiri dengan bantuan terbatas dari orang lain seperti guru, tutor
atau pembimbing. Disini orang belajar dengan tujuan supaya memperoleh
pengetahuan, ketrampilan atau nilai dan sikap baru.
Pada umumnya orang merasa lebih
mudah kalau dalam belajar ada orang yang mengajarinya. Namun dalam keadaan
tertentu orang dapat belajar bukannya dari orang lain secara langsung,
melainkan melalui teori, fikiran, perasaan, atau karya-karya yang telah
dituangkan dalam buku, majalah, karya-karya seni atau dalam program-program
media seperti internet, radio, TV, kaset, film, internet dan lainnya.
Disini tugas guru atau pembelajar
adalah menuangkan secara sistematis materi pembelajaran kedalam program-program
media seperti internet dan kemudian mengatur supaya terjadi interaksi antara
siswa dengan materi pembelajaran yang sudah dituangkan kedalam program media tersebut.
Penyelenggaraan SPT/SBJJ menunjuk ahli-ahli bidang pelajaran, ahli-ahli
pengembangan bahan pelajaran, dan ahli-ahli media untuk menyusun kurikulum,
merancang, dan menyusun bahan pembelajaran, serta memproduksi materi
pembelajaran dalam bentuk buku atau program media lainnya.
Program media tersebut kemudian
dikirimkan kepada siswa dan para siswa mempelajari bahan pembelajaran tersebut
baik secara peseorangan ataupun secara berkelompok. Karena pada dasarnya mereka
diharapkan belajar secara mandiri, Mereka dapat belajar sesuai dengan kemampuan
dan pelajaran masing-masing. Agar berhasil menggunakan sistem belajar seperti
ini, siswa harus mempunyai kemauan yang keras serta disiplin pada diri sendiri.
Dalam hal ini ada kemungkinan dalam
belajar dengan seperti ini siswa akan menghadapi berbagai soal yang tidak dapat
dipecahkan sendiri. Dalam keadaan seperti ini, diharapkan siswa dapat berdiskusi
dengan temannya. Bila persoalan tersebut belum dapat dipecahkan, siswa perlu
berhubungan dengan pembimbing atau orang yang lebih ahli dalam bidang tersebut.
C.
Komponen-Komponen SPT/SBJJ
1.
Komponen
Siswa
Pendidikan Terbuka/ Pendidikan Jarak Jauh dapat diikuti oleh siapa
saja tanpa terkontrol. Tetapi yang dimaksud dengan siswa disini yaitu mereka
yang terdaftar atau yang mencatatkan diri sebagai siswa. Dilihat dari tujuannya
siswa SPT/SBJJ dapat dibedakan kedalam beberapa golongan , yaitu mereka yang
mengikuti pendidikan untuk mendapatkan ijazah yang diperlukan (ijazah
prasyarat), misalnya siswa yang ingin memasuki SMP harus memiliki ijazah SD,
kemudian mereka yang mengikuti pendidikan untuk menambah pengetahuan atau
memperdalam pengetahuannya dibidang tertentu, mereka yang mengikuti pendidikan sekedar untuk mengisi waktu atau
programnya menarik perhatian.
2.
Bahan
Pembelajaran
Bahan pembelajaran yang digunakan dalam SPT/SBJJ pada umumnya
dirancang khusus untuk keperluan tersebut. Bahan tersebut dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa dan
dikembangkan sesuai dengan kemampuan dan sifat siswanya.
Bahan pembelajaran ini perlu disusun sebegitu rupa sehingga mudah
dipelajari siswa tanpa terlalu banyak mengharapkan bantuan orang lain. Bahan pembelajaran ini
harus mengandung tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara jelas dan khas
sehingga siswa dapat mengetahui apa yang harus dapat dia kerjakan setelah dia selesai mempelajari unit
pelajaran tertentu.
Isi pelajaran perlu dirumuskan dengan urutan langkah-langkah yang
dirancang dengan teliti, sehingga siswa dapat mempelajarinya dengan relatif
mudah. Bahan pembelajaran itu harus mengandung tes mandiri, yaitu tes yang dapat dikerjakan
siswa tanpa pengawasan orang lain dan mempunyai kunci jawaban tempat, siswa
mencocokkan jawabannya untuk mengetahui benar salahnya pekerjaannya. Tes
semacam ini perlu supaya siswa dapat menguji dirinya sendiri apakah ia telah
menguasai bahan atau materi pelajaran yang baru saja dipelajaran.
Materi pembelajaran tersebut disajikan kepada siswa melalui
berbagai media. Media utama yang bisa dipakai ialah media cetak karena media
ini mempunyai karakteristik yang menguntungkan, misalnya dapat dibawa
kemana-mana dengan mudah, dapat
dipelajari secara berulang-ulang sesuai kebutuhan siswa, dapat dipelajari
dengan meloncat-loncat sehingga siswa dapat memilih bagian-bagian mana ang perlu
dipelajari dan sebagainya. Selain media cetak dapat digunakan pula internet,media
audio, media film berbingkai, media radio dan TV yang sering digunakan dalam
jangkauan yang luas.
Selain media cetak, internet juga merupaka media belajar sangat
berperan penting dalam pembelajaran jarak jauh. Dari internet siswa dapat
menemukan informasi-informasi terkait bahan-bahan pelajaran yang telah
ditentukan. Internet juga menyediakan peralatan yang memadahi untuk
terselenggaranya proses belajar dan menyediaknan sumber daya manusia dan
keuangan yang cukup dalam mendukung proses belajar mengajar yang baik.
Media radio lebih mengandalkan sifat auditifnya tentu siswa akan
mendapat kesulitan untuk melukiskan hal-hal yang bersifat visual. Sehingga
pembimbing harus menggunakan teknik penataan suara yang bagus agar siswa mampu
mencerna informasi yang disampaikan.
3.
Pembimbing,Tutor,
dan Fasilitator.
Tugas pembimbing, tutor, dan fasilitator pada SPT/SBJJ ialah
memberikan bantuan kepada siswa sewaktu-waktu siswa menghadapi kesulitan dalam
mengajarkan tugasnya. Bantuan yang diberikan kepada para siswa dapat berupa
bimbingan cara memahami tujuan yang akan
dicapai, cara mencapai tujuan itu, pemberian sarana tentang bahan-bahan pembelajaran yang dapat dipakai untuk
mencapai tujuan, perencanaan kegiatan, pengaturan pertemuan antara siswa dengan
ahli bidang pelajaran dan sebagainya.
Pembimbing,tutor, dan fasilitator tugasyna nukan mengajar, karena
itu mereka tidak perlu mempunyai kualifikasi mengajar secara penuh. Yang
penting pembimbing ini mempunyai kemampuan, tersedia, dan waktu untuk
memberikan bimbingan, serta tempat tinggalnya tidak jauh dengan tempat tinggal
kelompok siswa yang dibimbingnya.
4.
Tempat
Belajar
Siswa SPT/SBJJ tidak
diwajibkan datang ke sekolah atau kampus setiap hari untuk mengikuti pelajaran
atau kuliah. Pada dasarnya siswa dapat belajar dimana saja ia suka. Tempat
untuk pertemuan antara siswa dengan pembimbingpun dapat diatur oleh siswa
dengan pembimbing itu.
D.
Evaluasi Kemajuan Belajar Pada SPT/SBJJ
Setiap sistem pendidikan tentu tidak
dapat terlepas dari unsur evaluasi. Dalam SPT/SBJJ ini evaluasi juga merupakan
factor penting yang sangat menetukan keberhasilan system itu. Evaluasi pada
hakikatnya adalah suatu proses pengumpulan informasi yang diperlukan sebagai
bahan pertimbangan atau dasar dalam pengambilan keputusan. Karena pada SPT/SBJJ
ada beberapa tingkat keputusan yang perlu diambi.
Dalam SPT/SBJJ siswa belajar tanpa
diawasi orang lain. Karena itu ia harus dapat menentukan apakah ia merasa telah
menguasai materi pelajaran yang telah dipelajarinya atau belum.
Bila sudah ia dapat mengajukan
permintaan kepada pembimbing untuk diuji. Supaya siswa dapat menentukan dengan
pasti bahwa siswa telah siap maju ke ujian, siswa perlu mengerjakan soal-soal
tes mandiri atau self tes. Dalam evaluasi ini siswa mengerjakan soal tanpa
pengawasan dan kemudian menilai sendiri jawaban tesnya berdasarkan kunci
jawaban soal yang telah disediakan. Setelah itu hasil pekerjaan siswa oleh
pembimbing dan mereka harus mengirimkan kembali skor tes tersebut dengan segera
supaya pembimbing dapat memberikan saran apakah siswa bersangkutan dapat maju
ke unit berikutnya atau harus mengulangi unit yang semula.
PENUTUP
1 A. kesimpulan
SPT/SBJJ adalah usaha perluasan kesempatan memperoleh pendidikan.
Dengan adanya sistem ini hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan
telah lebih terpenuhi. Media yang digunakan dalam SPT/SBJJ adalah media Audio,
media cetak, media radio, media TV , Internet dan lain sebagainya. DAFTAR PUSTAKA
Darwanto, 2007.Televisi
Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Miarso,Yusufhadi,
dkk.1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan.Jakarta:CV Rajawalimasi
Pandita, Henry,
2004. Teknologi Informasi Dan Komunikasi jilid 3 SMP Kelas VII.Jakarta:
Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar