Animasi

Minggu, 03 Mei 2015

Sistem Belajar Jarak jauh/ Pendidikan Jarak Jauh



Nama: Eka Lestari
 NIM:20130720076

PENDAHULUAN
            Istilah Sistem Pendidikan Terbuka (SPT) atau Pendidikan Terbuka dan Sistem Belajar Jarak Jauh (SBJJ) atau Pendidikan Jarak Jauh kiranya sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMP Terbuka) merupakan salah satu bentuk SPT atau pendidikan terbuka. Program belajar Jarak Jauh yang telah diselenggarakan sejak tahun 1981 juga merupakan salah satu contoh nyata dari SBJJ yang ada dinegara kita. Proyek penataan guru SD melalui Radio pada jaman dahulu yang lebih dikenal dengan nama Proyek Pembinaan Teknologi Komunikasi Pendidikan Dasar (TKPD) yang merupakan contoh dari SBJJ.
            Alasan didirikannya SPT/SBJJ untuk memberikan kesempatan kepada mereka-mereka yang karena alasan-alasan tertentu tidak dapat mengikuti pendidikan formal biasa yang konvensional.
Dahulu di Australia dan New Zealand penduduknya sangat relative sedikit dibanding dengan luas tanah. Sebagian dari mereka hidup terpecah-pecah dan jarak dari pemukiman satu dengan pemukiman yang lain sangat jauh. Hal tersebut membuat sulit dalam mendirikan sekolah bagi mereka karena sedikitnya penduduk. Padahal undang-undang kedua di Negara tersebut mewajibkan semua anak usia dasar menengah untuk masuk sekolah. Dari sisi didirikanlah suatu sistem belajar jarak jauh yang disebut Sekolah Korespondensi.
PEMBAHASAN
A. Pengertian SPT/SBJJ
Sistem Pendidikan Terbuka/ Sistem Belajar Jarak Jauh seringkali diberi batasan bukan dengan cara menjelaskan apa itu, tetapi menjelaskan apa yang dilakukan oleh sistem pendidikan itu. SPT/SBJJ adalah suatu usaha pendidikan yang bertujuan memperluas kesempatan memperoleh pendidikan diluar kelas atau dikampus.  Sistem pendidikan ini memberikan kemungkinan bagi para siswa untuk   belajar tanpa harus meninggalkan tempat tinggal dan tugas pekerjaannya. Sistem ini memberikan kesempatan belajar bagi siswa tanpa terikat pada umur, keadaan kesehatan, keadaan sosial ekonomi, jam kerja maupun jarak tempuh tempat tinggal mereka dari pusat penyelenggaraan SPT/SBJJ.
Sistem pendidikan ini disebut terbuka karena :
1.         Sistem ini memberi kesempatan yang lebih luas bagi mereka yang ingin belajar tetapi tidak dapat memasuki sekolah konvensional karena alasan waktu, jarak tempuh tempat tinggal, pekerjaan dan sebagainnya.
2.         Sistem ini tidak secara ketat terikat pada ketentuan-ketentuan yang berlaku pada pendidikan yang bersifat konvesional. Pada sistem ini siswa tidak diwajibkan untuk menghadiri pelajaran di kelas formal dan bahkan tidak diwajibkan belajar mengikuti jadwal pelajaran yang kaku. Jadwal dan tempat belajar dapat diatur oleh siswa itu sendiri atau oleh bersama pembimbing. Pertemuan antara siswa dan pembimbing dapat dilakukan secara berkala, sedangkan kegiatan belajar sehari-hari dapat dilakukan siswa kapan saja dan diaman saja ia mau.


  B.   Pola kerja SPT/SBJJ
Sistem Pendidikan Terbuka/Sistem Belajar Jarak Jauh pada dasarnya diselenggarakan dengan harapan bahwa siswa dapat belajar secara mandiri dengan bantuan terbatas dari orang lain seperti guru, tutor atau pembimbing. Disini orang belajar dengan tujuan supaya memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau nilai dan sikap baru.
Pada umumnya orang merasa lebih mudah kalau dalam belajar ada orang yang mengajarinya. Namun dalam keadaan tertentu orang dapat belajar bukannya dari orang lain secara langsung, melainkan melalui teori, fikiran, perasaan, atau karya-karya yang telah dituangkan dalam buku, majalah, karya-karya seni atau dalam program-program media seperti internet, radio, TV, kaset, film, internet dan lainnya.
Disini tugas guru atau pembelajar adalah menuangkan secara sistematis materi pembelajaran kedalam program-program media seperti internet dan kemudian mengatur supaya terjadi interaksi antara siswa dengan materi pembelajaran yang sudah dituangkan kedalam program media tersebut. Penyelenggaraan SPT/SBJJ menunjuk ahli-ahli bidang pelajaran, ahli-ahli pengembangan bahan pelajaran, dan ahli-ahli media untuk menyusun kurikulum, merancang, dan menyusun bahan pembelajaran, serta memproduksi materi pembelajaran dalam bentuk buku atau program media lainnya.
Program media tersebut kemudian dikirimkan kepada siswa dan para siswa mempelajari bahan pembelajaran tersebut baik secara peseorangan ataupun secara berkelompok. Karena pada dasarnya mereka diharapkan belajar secara mandiri, Mereka dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan pelajaran masing-masing. Agar berhasil menggunakan sistem belajar seperti ini, siswa harus mempunyai kemauan yang keras serta disiplin pada diri sendiri.
Dalam hal ini ada kemungkinan dalam belajar dengan seperti ini siswa akan menghadapi berbagai soal yang tidak dapat dipecahkan sendiri. Dalam keadaan seperti ini, diharapkan siswa dapat berdiskusi dengan temannya. Bila persoalan tersebut belum dapat dipecahkan, siswa perlu berhubungan dengan pembimbing atau orang yang lebih ahli dalam bidang tersebut.
  C.   Komponen-Komponen SPT/SBJJ
1.         Komponen Siswa
Pendidikan Terbuka/ Pendidikan Jarak Jauh dapat diikuti oleh siapa saja tanpa terkontrol. Tetapi yang dimaksud dengan siswa disini yaitu mereka yang terdaftar atau yang mencatatkan diri sebagai siswa. Dilihat dari tujuannya siswa SPT/SBJJ dapat dibedakan kedalam beberapa golongan , yaitu mereka yang mengikuti pendidikan untuk mendapatkan ijazah yang diperlukan (ijazah prasyarat), misalnya siswa yang ingin memasuki SMP harus memiliki ijazah SD, kemudian mereka yang mengikuti pendidikan untuk menambah pengetahuan atau memperdalam pengetahuannya dibidang tertentu, mereka yang mengikuti  pendidikan sekedar untuk mengisi waktu atau programnya menarik perhatian.
2.         Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran yang digunakan dalam SPT/SBJJ pada umumnya dirancang khusus untuk keperluan tersebut. Bahan tersebut  dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan dan sifat siswanya.
Bahan pembelajaran ini perlu disusun sebegitu rupa sehingga mudah dipelajari siswa tanpa terlalu banyak mengharapkan  bantuan orang lain. Bahan pembelajaran ini harus mengandung tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara jelas dan khas sehingga siswa dapat mengetahui apa yang harus dapat dia kerjakan  setelah dia selesai mempelajari unit pelajaran tertentu.
Isi pelajaran perlu dirumuskan dengan urutan langkah-langkah yang dirancang dengan teliti, sehingga siswa dapat mempelajarinya dengan relatif mudah. Bahan pembelajaran itu harus mengandung tes  mandiri, yaitu tes yang dapat dikerjakan siswa tanpa pengawasan orang lain dan mempunyai kunci jawaban tempat, siswa mencocokkan jawabannya untuk mengetahui benar salahnya pekerjaannya. Tes semacam ini perlu supaya siswa dapat menguji dirinya sendiri apakah ia telah menguasai bahan atau materi pelajaran yang baru saja dipelajaran.
Materi pembelajaran tersebut disajikan kepada siswa melalui berbagai media. Media utama yang bisa dipakai ialah media cetak karena media ini mempunyai karakteristik yang menguntungkan, misalnya dapat dibawa kemana-mana  dengan mudah, dapat dipelajari secara berulang-ulang sesuai kebutuhan siswa, dapat dipelajari dengan meloncat-loncat  sehingga  siswa dapat memilih bagian-bagian mana ang perlu dipelajari dan sebagainya. Selain media cetak dapat digunakan pula internet,media audio, media film berbingkai, media radio dan TV yang sering digunakan dalam jangkauan yang luas.
Selain media cetak, internet juga merupaka media belajar sangat berperan penting dalam pembelajaran jarak jauh. Dari internet siswa dapat menemukan informasi-informasi terkait bahan-bahan pelajaran yang telah ditentukan. Internet juga menyediakan peralatan yang memadahi untuk terselenggaranya proses belajar dan menyediaknan sumber daya manusia dan keuangan yang cukup dalam mendukung proses belajar mengajar yang baik.
Media radio lebih mengandalkan sifat auditifnya tentu siswa akan mendapat kesulitan untuk melukiskan hal-hal yang bersifat visual. Sehingga pembimbing harus menggunakan teknik penataan suara yang bagus agar siswa mampu mencerna informasi yang disampaikan.
3.         Pembimbing,Tutor, dan Fasilitator.
Tugas pembimbing, tutor, dan fasilitator pada SPT/SBJJ ialah memberikan bantuan kepada siswa sewaktu-waktu siswa menghadapi kesulitan dalam mengajarkan tugasnya. Bantuan yang diberikan kepada para siswa dapat berupa bimbingan cara memahami tujuan  yang akan dicapai, cara mencapai tujuan itu, pemberian sarana tentang bahan-bahan  pembelajaran yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan, perencanaan kegiatan, pengaturan pertemuan antara siswa dengan ahli bidang pelajaran dan sebagainya.
Pembimbing,tutor, dan fasilitator tugasyna nukan mengajar, karena itu mereka tidak perlu mempunyai kualifikasi mengajar secara penuh. Yang penting pembimbing ini mempunyai kemampuan, tersedia, dan waktu untuk memberikan bimbingan, serta tempat tinggalnya tidak jauh dengan tempat tinggal kelompok siswa yang dibimbingnya.
4.         Tempat Belajar
 Siswa SPT/SBJJ tidak diwajibkan datang ke sekolah atau kampus setiap hari untuk mengikuti pelajaran atau kuliah. Pada dasarnya siswa dapat belajar dimana saja ia suka. Tempat untuk pertemuan antara siswa dengan pembimbingpun dapat diatur oleh siswa dengan pembimbing itu.
   D.    Evaluasi Kemajuan Belajar Pada SPT/SBJJ
Setiap sistem pendidikan tentu tidak dapat terlepas dari unsur evaluasi. Dalam SPT/SBJJ ini evaluasi juga merupakan factor penting yang sangat menetukan keberhasilan system itu. Evaluasi pada hakikatnya adalah suatu proses pengumpulan informasi yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan atau dasar dalam pengambilan keputusan. Karena pada SPT/SBJJ ada beberapa tingkat keputusan yang perlu diambi.
Dalam SPT/SBJJ siswa belajar tanpa diawasi orang lain. Karena itu ia harus dapat menentukan apakah ia merasa telah menguasai materi pelajaran yang telah dipelajarinya atau belum.
Bila sudah ia dapat mengajukan permintaan kepada pembimbing untuk diuji. Supaya siswa dapat menentukan dengan pasti bahwa siswa telah siap maju ke ujian, siswa perlu mengerjakan soal-soal tes mandiri atau self tes. Dalam evaluasi ini siswa mengerjakan soal tanpa pengawasan dan kemudian menilai sendiri jawaban tesnya berdasarkan kunci jawaban soal yang telah disediakan. Setelah itu hasil pekerjaan siswa oleh pembimbing dan mereka harus mengirimkan kembali skor tes tersebut dengan segera supaya pembimbing dapat memberikan saran apakah siswa bersangkutan dapat maju ke unit berikutnya atau harus mengulangi unit yang semula.
PENUTUP
1   A. kesimpulan
SPT/SBJJ adalah usaha perluasan kesempatan memperoleh pendidikan. Dengan adanya sistem ini hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan telah lebih terpenuhi. Media yang digunakan dalam SPT/SBJJ adalah media Audio, media cetak, media radio, media TV , Internet dan lain sebagainya.                   DAFTAR PUSTAKA
Darwanto, 2007.Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Miarso,Yusufhadi, dkk.1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan.Jakarta:CV Rajawalimasi
Pandita, Henry, 2004. Teknologi Informasi Dan Komunikasi jilid 3 SMP Kelas VII.Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar