Animasi

Minggu, 03 Mei 2015

Sistem Pendidikan



Nama:Eka Lestari
NIM:20130720076

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini saya ucapkan terimakasih kepada Drs. Syamsudin, M. Pd  selaku dosen pembimbing dan saya telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan saya untuk menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana.
Dan saya menyadari tanpa bantuan teman-teman yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi saya demi tersusunnya makalah ini. Untuk itu saya mengucapakan terima kasih kepada pihak yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan makalah ini.
Demikian  dari saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan para pembaca pada umumnya. Saya mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangunan


DAFTAR ISI
KATA PENGANT AR
……………………………………………………
1
DAFTAR ISI
…………………………………………………….
2
BAB 1 : PENDAHULUAN
…………………………………………………….
3
A.    Latar Belakan
B.     Rumsan Masalah
C.     Tujuan Masalah
…………………………………………………….…..………………………………………………………………………………………………………..
3
3
3
BAB 11 : PEMBAHASAN
……………………………………………………
4
A.    Pengertian Sistem Pendidikan
B.     Pendidikan Islam
C.     Realita Pendidikan Islam Di Indonesia Dilihat Dari Sudut Sistem
……………………………………………………………………………………..
4
5


8

BAB 111 : PENUTUP
……………………………………………………
15
A.    Kesimpulan
B.     Saran
…………………………………………………………………………………………………………
15
15
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………….....
16





BAB 1
PENDAHULUAN
   A.    Latar Belakang

Pendidikan mencangkup sebagai aktivitas dan fenomena. Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup, baik yang bersifat manual (petunjuk praktis) maupun mental, dan sosial sedangkan pendidikan sebagai fenomena adalah peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah berkembangnya suatu pandangan hidup, sikap hidup, atau keterampilan hidup pada salah satu atau beberapa pihak, yang kedua pengertian ini harus bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam yang bersumber dari al Qur’an dan Sunnah (Hadist).

 Pendidikan Islam itu sendiri adalah pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Maka isi Ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan, Ilmu pendidikan Islam secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori.

   B.     Rumusan Masalah

1.      Apa  pengertian sistem pendidikan?
2.      Apa pengertian  pendidikan Islam?
3.      Bagaimana pendidikan Islam di Indonesia dari sudut sistem?

  C.    Tujuan

1.      Menjelaskan pengertian sistem pendidikan
2.      Menjelaskan pengertian pendidikan Islam dan sistem pendidikan Islam
3.      Menjelaskan realita pendidikan Islam di Indonesia dilihat dari sudut system
BAB 11
PEMBAHASAN
   A.    Pengertian Sistem Pendidikan

            Sistem berasal dari bahasa yunani yaitu sistem , jaringan, susunan, cara. System juga diartikan sebagai suatu strategi atau cara berfikir. Menurut Nur Uhbyati dalam bukunya sistem adalah suatu keseluruhan yang bulat yang sendiri atau bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan berdasarkan kebutuhan.

            Sedangkan pendidikan berasal dari kata pedagogi , kata tersebut berasal dari bahasa yunani kuno, yang jika dieja menjadi dua kata yaitu Paid yang artinya anak dan Agagos yang artinya membimbing. Dengan demikian pendidikan bisa di artikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar agar para pelajar di didik secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat.

            Jadi bisa disimpulkan sistem pendidikan adalah strategi atau cara yang akan dipakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinyayang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.

Adapun komponen – komponen yang terdapat pada sistem pendidikan sebagai berikut :
1.      Tujuan

Tujuan merupakan batasan dari hal – hal yang hendak di capai. Banyak tujuan yang ingin dicapai dalam satu usaha perlu dikonkritkan terlebih dahulu sebelum usaha tersebut dimulai, sebab tujuan mempunyai fungsi yang tertentu terhadap satu usaha

2.      Pendidik

Pendidik adalah orang yang melakukan pendidikan. Orang ini bisa disebit guru atau dosen. Orang ini sebagai pihak yang mendidik dengan norma-norma, pihak yang turut membentuk anak dan lainnya yang bersifat mendidik.

3.      Peserta Didik

Sasaran dari pendidikan adalah peserta didik, peserta didik dapat dikatakan sebagai pihak yang di didik, dipimpin, diarahkan, dan diberi berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilah oleh pendidik. Peserta didik juga bisa dikatakan  sebagai pihak yang dihumanisasikan yang bisa disebut pelajar atau mahasiswa.

4.       Alat pendidikan

Alat pendidikan adalah sesuatu apa yang  membantu terlaksananya proses belajar mengajardalam rangka mencapai tujuannya, baik berupa benda ataupun bukan berupa benda.

   B.     Pendidikan Islam

1.      Pengertiam pendidikan islam menurut para ahli

a.       Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran Islam.
b.       menurut Abdur Rahman Nahlawi, pendidikan Islam ialah pengaturan pribadi dan masyarakat karenanya dapatlah memeluk Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu maupun kolektif.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pendidikan islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada peserta didik dalam masa pertumbuhan  agar ia memiliki kepribadian muslim.
2.      Pengertian sistem pendidikan islam

Pendidikan dalam pandangan islam , ialah istilah pendidikan diyakini berasal dari bahasa Arab yaitu tarbiyah yang berbeda dengan kata ta’lîm yang berarti pengajaran atau teaching dalam bahasa Inggris. Kedua istilah (tarbiyah dan ta’lîm) berbeda pula dengan istilah ta’dzîb yang berarti pembentukan tindakan atau tatakrama yang sasarannya manusia. Dengn demikian sistem pendidikan islam yaitu suatu kesatuan komponen yang terdiri dari unsur-unsur pendidikan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan sesuai dengan ajaran islam. Komponen komponennya yaitu :
a.       Konteks Pendidikan Islam
Dalam konteks pendidikan Islam memiliki beberapa sub komponen yaitu sebagai berikut :
(1)   Tuntutan pengembangan diri dan peluang tamatan
(2)   Dukungan Pemerintah dan masyarakat
(3)   Kebijakan Pemerintah
(4)   Landasan Hukum
(5)   Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(6)   Nilai dan harapan masyarakat
(7)   Tuntutan ekonomi
(8)   Tuntutan globalisasi
b.      Input Pendidikan Islam
Dalam Input pendidikan Islam memiliki sub komponen yaitu :
(1)   Kurikulum
(2)   Pendidik dan Tenaga kependidikan
(3)   Sarana dan Prasarana
(4)   Peserta Didik
(5)   Dana
(6)   Regulasi
(7)   Struktur Organisasi
(8)   Administrasi
(9)   Peran serta masyarakat
c.       Proses Pendidikan Islam
Dalam proses pendidikan Islam memiliki sub komponen yaitu :
(1)   Proses belajar mengajar
(2)   Penilaian
d.      Output Pendidikan Islam
Dalam output pendidikan Islam memiliki sub komponen yaitu :
(1)   Prestasi akademik
(2)   Prestasi non akademik
(3)   Prestasi psikomotorik/terampil
e.       Outcome pendidikan Islam
Dalam output pendidikan memiliki sub komponen yaitu :
(1)   Kesempatan pendidikan
(2)   Kesempatan kerja
(3)   Keuntungan ekonomi dan non ekonomi
(4)   Keuntungan individual dan sosial
(5)   Pengembangan lulusan
C.    Realita Pendidikan Islam Di Indonesia Dilihat Dari Sudut Sistem
1.      Sistem pendidikan islam di lingkup madrasah
Di era saat ini madrasah yang telah mengubah manajemen dari manajemen tradisional warisan budaya para pendiri kearah manajemen modern seperti MBM (Manajemen Berbasis Madrasah). MBM merupakan pengembangan dari konsep School Based Management yang bertujuan mendesain ulang pengelolalaan madrasah dengan memberikan otonomi kepada kepala madrasah dalam upaya perbaikan kinerja madrasah mencakup guru, siswa, komite, orang tua siswa dan masyarakat. MBM mengubah sistem pengambilan keputusan dengan memindahkan otoritas pengambilan keputusan dari tingkat nasional kepada pihak yang terkait dengan madrasah berdasarkan kebijakan nasional. MBM memberikan keleluasaan bagi kepala madrasah dalam pengelolaan sumber daya yang terdapat dalam madrasah tersebut, seperti pengelolaan kurikulum, pengelolaan pengajaran, pengelolaan ketenagaan, pengelolaan peralatan dan perlengkapan, pengelolaan keuangan, pelayanan kesiswaan, dan pengelolaan iklim madrasah. Yang memiliki tujuan :
a.       Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dengan inisiatif,
b.      Meningkatkan kepedulian warga madrasah dan masyarakat terhadap mutu madrasah,
c.       Meningkatkan tanggung jawab warga madrasah terhadap madrasah,
d.      Meningkatkan kompetensi yang sehat antar madrasah tentang mutu pendidikan,
e.       Meningkatkan prestasi siswa,
f.       Meningkatkan profesionalisme guru, dan
g.      Penerapan reformasi kurikulum  (Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian  Agama RI).     

2. Analisis pendidikan islam di lingkup Madrasah dilihat dari sudut sistem

1.      Konteks pendidikan islam

a.       Tuntutan  pengembangan diri dan peluang tamatan

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang meliputi seluruh mata pelajaran. Kompetensi lulusan meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan
b.      Dukungan Pemerintah dan masyarakat
Madrasah merupakan alternatif pembangunan yang berpusat pada masyarakat itu sendiri dan sekaligus sebagai pusat pengembangan pembangunan yang berpusat pada nilai. Dengan demikian dukungan pemerintah dan masyarakat mutlak diperlukan. Selain itu diharapkan menjadi pusat inform sosial mengarah pada pembangunan masyarakat itu sendiri, sumber ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan masyarakatnya yang didasarkan pada moral Islam

c.       Kebijakan pemerintah

Kemunculan madrasah dipandang menjadi salah satu indicator penting bagi perkembangan positif kemajuan prestasi budaya umat islam. Mengingat realitas pendidikan saat ini, sebagian terlihat pada fenomena madrasah yang sedemikian maju adalah cerminan dari keunggulan capaian keilmuan intelektual dan kultral. Maka dari itu, timbul kebanggaan terhadap madrasah, karena lembaga ini mempunyai citra “ekslusif” dalam penilaian masyarakat. Kebijakan itu untuk pengembangan mutu pendidikan berpijak pada Undang–Undang dan peraturan pemerintahan yang diantaranya adalah Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional dan Keputusan Mentri Agama  RI diantaranya adalah nomor 369 tahun 1993 tentang madrasah Tsanawiayah, nomor 370 tahun 1993 tentang madrasah aliyah.

d.      Landasan Hukum
UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(1)   Pasal 11 ayat 1 : ”Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik dan pendidikan profesional.”
(2)   Pasal 11 ayat 6 : ”Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan.”
e.       Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Transformasi pendidikan Islam adalah tuntutan zaman agar lebih relevan dan responsif dengan dinamika masyarakat. Untuk hal itu madrasah harus merumuskan pandangan visi dan tujuan keagamaan dari pandangan universal keagamaan sebagai ajaran agam yang diberikan kepada setiap pribadi, dan hal ini merupakan jawaban komprehensif atas persoalan makna hidup. Pembaharuan yang berangkat dari nilai universal ini merupakan usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan sarana menggali ayat qur’aniyah dan kauniyah.
f.       Nilai dan harapan masyarakat
Harapan untuk madrasah adalah mampu mengeluarkan  output yang kompetensinya tidak diragukan lagi. Dan dapat menjadikan contoh untuk madrasah lainnya .
g.      Tuntutan ekonomi
Tuntutan ekonomi menjadi bagian yang sangat penting untuk mensejahterakan masyarakat madrasah dan sebagai dana pembangunan . bagaimanapun harus memberikan ruang untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera.
2.      Input Pendidikan Islam
a.        Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum pendidikan ditunjukkan kepada setiap seluruh sekolah yang telah  disediakan Negara untuk rakyat, baik muslim atau non muslim. Negara mengharuskan rakyat harus mengikuti program  pendidikan tunggal
b.      Pendidik dan Tenaga kependidikan
pendidikan dan kependidikan sudah memiliki kriteria pendidik kelayakan fisik maupun mental, memiliki kualiatas akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran. Dengan bukti memiliki ijazah dan sertifikat keahlian.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Hal ini sesuai dengan Permendiknas nomor 16 tahun 2007. Sedangkan untuk tenaga kependidikan mengacu pada :
a.       Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala madrasah.
b.      Permendiknas nomor 24 tahun 2008 tentang standar tenaga administrasi sekolah/madraah.
c.        Permendiknas nomor 25 tahun 2008 tentang standar perpustakaan sekolah/madrasah.
d.       Permendiknas nomor 26 tahun 2008 tentang tenaga laboratorium sekolah/madrasah.

c.       Sarana dan Prasarana
Setiap satuan pendidikan sudah memiliki sarana yang meliputi prabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan dan kenyataanya madrasah .

Setiap satuan  pendidikan sudah  memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
d.      Peserta Didik
Peserta didik yang dihasilkan oleh madrasah setelah melalui proses yang berkarakter antara lain seperti berprestasi akademik atau pun non akademik dan keterampilan yang diperoleh dari proses pembelajaran.
e.       Dana
pendanaan yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan selama satu tahun ditetapkan melalui Permendiknas nomor 69 tahun 2009.
f.       Regulasi
Aturan di madrasah harus dipatuhi dan di taati oleh masyarakat madrasah. Termasuk kepala sekolah dan guru-gurunya agar, menciptakan dan menanamkan nilai – nilai moral bagi warga madrasah.


g.      Struktur Organisasi
Ada beberapa struktur organisasi yang ada dalam madrasah, misalnya struktur organisasi dalam perpustakaan, di dalamnya terdapat kepala madrasah, kepala perpus dan lainnya.
h.      Administrasi
Administrasi dalam madrasah sangatlah banyak dan lengkap, saking banyaknya para Guru ada yang mengerjakan ada yang tidak.
3.      Proses Pendidikan Islam
a.       Proses belajar mengajar
Perencanaan proses pembelajaran yang diimplimentasikan melalui silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.
 Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per kelas, beban mengajar maksimal per pendidik, rasio maksimal buku teks pelajaran setiap peserta didik, dan rasio maksimal jumlah peserta didik setiap pendidik.
b.      Penilaian

Penilaian hasil pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.  Pengawasan dalam pembelajaran meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan pengambilan langkah tindaklanjut yang diperlukan.

4.      Output Pendidikan Islam
a.       Prestasi akademik
Siswa memiliki pengetahuan kognitif yang tinggi terlihat dari NEM, karya ilmiah dan non ilmiah, tingkat keterampilan berbahasa Indonesia dan asing sangat baik, penguasaan mata pelajaran matematika, fisika yang bagus, cara berpikir kritis, kreatif, inovatif dengan nalar yang rasional baik secara induktif maupun deduktif.
b.      Prestasi non akademik
Siswa mempunyai karakter dan kepribadian, bermoral, beretika, rajin, disiplin, jujur, solidaritas, memiliki empati dan kasih sayang terhadap sesama, memiliki jiwa kepemimpinan dan prestasi yang baik. Dengan kata lain nilai afektifnya sangat tinggi dan melekat dalam kehidupan sehari-hari.

c.       Prestasi psikomotorik/terampil

Setelah aspek kognitif dan afektif dapat dicapai madrasah berkarakter juga dituntut untuk dapat menghasilkan peserta didik yang terampil, terampil berbahasa Indonesia, terampil berbahasa asing, terampil membaca dan menulis, terampil mengatasi persoalan, terampil melaksanakan tugas yang diberikan seperti : tugas upacara, tugas kebersihan, tugas UKS, dan tugas yang berkaitan dengan ekstra kurikuler, terampil membaca al’qur’an dan terampil melaksanakan sholat
5.      Outcome pendidikan islam
Outcome pendidikan islam merupakan keuntungan atau manfaat yang dirasakan baik oleh siswa yang menjadi keluaran pendidikan maupun bagi stakeholders pendidikan secara luas. Pada fase berikutnya akan menghasilkan dampak bagi masyarakat , dengan kata lain pendidikan yang bermutu akan menhasilkan outcome yang baik dan tentunya akan berdampak baik pula.
BAB 111
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sistem pendidikan adalah strategi atau cara yang akan dipakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinyayang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.
Sedangkan pendidikan islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada peserta didik dalam masa pertumbuhan  agar ia memiliki kepribadian muslim.
Dalam analisis dapat disimpulkan bahwa  madrasa di  Indonesia sudah mencakup dari lima konsep tersebut yaitu, konteks,input,proses,output dan outcome. Madrasah berkarakter adalah madrasah yang mempunyai visi dan misi, karakteristik madrasah terlihat dari karakteristik input, karakteristik proses, dan karakteristik output. Tiap karaktereristik punya indikator-indikator sebagai alat ukur, apakah karakteristik tersebut terpenuhi.
B.     Saran
Mewujudkan madarasah modern berkarakter sekaligus sebagai model percontohan bagi madrasah lainnya merupakan pekerjaan yang tidak seperti membalikan telapak tangan bagi kepala madrasah, namun berharap dan memimpikan sesuatu yang besar dan kita inginkan tidaklah salah, karena harapan dan impian dapat memicu motivasi untuk berbuat sesuatu yang lebih baik dan untuk menata ulang manajemen madrasah.



DAFTAR PUSTAKA
Al-baghdadi, Abdurrahman, 1996, Sistem Pendidikan di Masa Khilafah Islam, Jatim, Al-lazzah
Rusli Karim, 1991, Pendidikan Islam antara Fakta dan Cita , Tiara Wacana
Uhbiyati, Nur, 1997, Ilmu Pendidikan Islam I, Bandung, CV Pustaka Setia
Uhbiyati, Nur, 1999, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung, CV Pustaka Setia
http://seputar  pendidikan 003.com/2013/06/pendidikan-sistem-pemdidikam.html?m=1 diakses     pada tanggal 30 desember 2013
http://www.academik-edu/4408468/sistem-input-proses-output-outcome -pendidikan-bermutu      diakses pada             tanggal 1 januari 2014
http://abeacheagle.blogspot.com/2012/10/madrasah-modern-berkarakter.html diakses pada            tanggal 1 januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar